Rabu, 16 Maret 2016

INFRASTRUKTUR BOYOLALI

Rp1,2 Miliar Digelontorkan untuk Bangun Jembatan Santren



        Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan Santren Boyolali yang menghubungkan tiga desa yakni Desa Tawangsari, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, dan Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, bakal dibangun tahun 2016 ini. Jembatan di Kali Putih itu putus sejak Februari 2015 lalu.
       Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali baru bisa mengalokasikan anggaran pada APBD 2016 untuk pembangunan kembali Jembatan Santren. Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan jembatan tersebut senilai Rp1,2 miliar.
Seperti diketahui, kerusakan Jembatan Santren telah mengganggu mobilitas warga. Warga Desa Tawangsari atau Brajan yang akan ke Mojolegi harus memutar kurang lebih tujuh kilometer atau harus kembali melalui jalan raya dan mengambil rute Tlatar-Simo.
           Untuk sementara ini, warga memanfaatkan jembatan darurat yang terbuat dari bambu. “Jadi kalau petani saya yang mau ke sawah di seberang jembatan, pasti harus memereteli traktornya dulu,” kata Kades Tawangsari, Yayuk Tutik Supriyanti, saat ditemui solopos.com, Senin (1/2/2016).
Kabid Bina Marga DPU dan ESDM Boyolali, Nyoto Widodo, membenarkan APBD telah mengalokasikan anggaran Rp1,2 miliar untuk perbaikan Jembatan Santren. Selain di Santren, ada sepuluh jembatan lain di Boyolali yang akan dibangun dan diperbaiki tahun ini.
         Santren merupakan salah satu prioritas karena kondisi jembatan yang putus total akibat hujan deras dan banjir Kali Putih tahun lalu. Proyek jembatan yang mendapat alokasi anggaran cukup banyak antara lain Jembatan Bugel, Canden, Sambi; Jembatan Pulutan, Nogosari, dan Jembatan Kalilantung Desa Bengle, Wonosegoro.

0 komentar:

Posting Komentar