Rp1,2 Miliar Digelontorkan untuk Bangun Jembatan Santren
Solopos.com, BOYOLALI — Jembatan Santren Boyolali
yang menghubungkan tiga desa yakni Desa Tawangsari, Desa Mojolegi,
Kecamatan Teras, dan Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, bakal dibangun
tahun 2016 ini. Jembatan di Kali Putih itu putus sejak Februari 2015
lalu.
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali melalui Dinas Pekerjaan Umum
dan ESDM (DPU dan ESDM) Boyolali baru bisa mengalokasikan anggaran pada
APBD 2016 untuk pembangunan kembali Jembatan Santren. Anggaran yang
dialokasikan untuk pembangunan jembatan tersebut senilai Rp1,2 miliar.
Seperti diketahui, kerusakan Jembatan Santren telah mengganggu
mobilitas warga. Warga Desa Tawangsari atau Brajan yang akan ke Mojolegi
harus memutar kurang lebih tujuh kilometer atau harus kembali melalui
jalan raya dan mengambil rute Tlatar-Simo.
Untuk sementara ini, warga memanfaatkan jembatan darurat yang terbuat dari bambu. “Jadi kalau petani saya yang mau ke sawah di seberang jembatan, pasti harus memereteli traktornya dulu,” kata Kades Tawangsari, Yayuk Tutik Supriyanti, saat ditemui solopos.com, Senin (1/2/2016).
Untuk sementara ini, warga memanfaatkan jembatan darurat yang terbuat dari bambu. “Jadi kalau petani saya yang mau ke sawah di seberang jembatan, pasti harus memereteli traktornya dulu,” kata Kades Tawangsari, Yayuk Tutik Supriyanti, saat ditemui solopos.com, Senin (1/2/2016).
Kabid Bina Marga DPU dan ESDM Boyolali, Nyoto Widodo, membenarkan
APBD telah mengalokasikan anggaran Rp1,2 miliar untuk perbaikan Jembatan
Santren. Selain di Santren, ada sepuluh jembatan lain di Boyolali yang
akan dibangun dan diperbaiki tahun ini.
Santren merupakan salah satu prioritas karena kondisi jembatan yang
putus total akibat hujan deras dan banjir Kali Putih tahun lalu. Proyek jembatan yang mendapat alokasi anggaran cukup banyak antara
lain Jembatan Bugel, Canden, Sambi; Jembatan Pulutan, Nogosari, dan
Jembatan Kalilantung Desa Bengle, Wonosegoro.
0 komentar:
Posting Komentar