Gedung Lembu Suro

Gedung Lembu Suro yang menjadi ikon Boyolali , bangunan yang divisualkan seperti patung sapi raksasa yang berada di komplek kantor kabupati Boyolali.

Halaman Kantor Kelurahan Desa Brajan

Kantor Kelurahan Desa Brajan yang merupakan tempat menyelenggarakan urusan pemerintahaan, pembangunan dan pelayanan pelayanan masyarakat.

Gedung Kantor Kelurahan Desa Brajan

Kantor Kelurahan Desa Brajan yang merupakan tempat menyelenggarakan urusan pemerintahaan, pembangunan dan pelayanan pelayanan masyarakat.

Pertanian

Kegiatan pertanian yang merupakan salah satu potensi unggulan di Desa Brajan .

Peternakan

Kegiatan peternakan yang merupakan salah satu potensi unggulan di Desa Brajan .

Rabu, 24 Januari 2018

Aksi Protes Warga Desa Brajan Kepada Pihak Waskita

Aksi Protes Warga Desa Brajan Kepada Pihak Waskita


Minggu, 24 Januari 2018 Warga Desa Brajan membloggade jalan menuju Desa Brajan .Aksi tersebut dipicu karena  akses utama menuju Desa Brajan dinilai tidak layak dan membahayakan pengendara motor, dampak dari kegiatan pelaksanaan proyek Tol yang mengakibatkan jalan kotor karena lumpur dan kurangnya pengertian dari pihak Waskita yang seharusnya bertanggung jawab atas dampak yang timbul serta kurang aktifnya petugas kebersihan dari pihak Waskita untuk membersihkan jalan yang kotor akibat proyek Tol memicu amarah warga desa Brajan.

Sekitar pukul 09.00 WIB warga Desa Brajan ramai – ramai menuju lokasi untuk mengajukan protes dan meminta pertanggung jawaban kepada pihak Waskita. Protes warga ini dinilai sangat wajar dikarenakan jalan akses utama menuju desa Bajan sangat membahayakan kondisi jalan yang sangat licin berpotensi memicu kecelakaan.Warga Desa Brajan berharap ini adalah peringatan terakhir untuk pihak Waskita dan semoga kedepannya pihakWaskita lebih peduli dengan kebersihan,kenyamanan dan keselamatan warga sekitar .


Berikuti nilah Dokumentasi aksi dari warga :













Sabtu, 20 Januari 2018

Kelompok Ternak Satwa Mulyo




 Kelompok Ternak Satwa Mulyo



Kelompok Ternak memang sangat diperlukan di kalangan masyarakat khususnya di wilayah Desa Brajan untuk lebih memudahkan mengembangkan peternakan yang sedang dirintisnya dengan melancarkan bantuan dari pemerintah. upaya pengembangan kemampuan dari anggota kelompok  ternak dalam pemenuhan akan kebutuhan daging dan susu  pada masyarakat baik berupa ternak yang bersekala besar seperti sapi, kerbau, kambing atau juga unggas, antara lain ayam, bebek, dan itik.


Di Desa Brajan telah berdiri suatu kelompok ternak yang beranggotakan kurang lebih 25 orang dan di ketuai Dwi Hartono. dalam sistem berkelompok ternak, tiap tiap anggota diarahkan ikut serta untuk berperan dalam pengembangan kelompok dan menjalankan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan secara berkelompok. peran kelompok tani memang lebih di pacu lagi bagaimana upaya memajukan kelompok usaha ternaknya. kelompok ternak sesungguhnya sama saja dengan kelompok tani yang lain, misalnya kelompok tani pangan atau kelompok tani bidang hortikultura.



Kelompok ternak merupakan sekumpulan anggota yang mempunyai keinginan dan tujuan kepentingan bersama yang bergabung dalam sebuah wadah kelompok tani bidang peternakan, namun menjadikan kelompok sebagai sarana pengembangan diri dalam berorganisasi dan pengembangan peternakan.

Jumat, 19 Januari 2018

Susunan Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Brajan




NO
NAMA
JABATAN
1.
Darmawan S.Pd
Ketua PPS
2.
Dwi Hartono
Anggota
3.
Widyatmoko S.Kom
Anggota
4.
Suroso
Ketua Sekretariat
5.
Hananto Saputro A.Md
Staf Sekretariat
6.
Sri Surani
Staf Urusan Keuangan
7.
Sehono
PPDP
8.
Edi Susilo
PPDP
9.
Purnomo
PPDP
10.
Darmanto
PPDP

Minggu, 04 Desember 2016

Pemasangan kayu untuk atap masjid ds brajan hampir selesai. Mohon doa dari rekan - rekan, semoga lancar dan selesai pada waktunya..

Rabu, 29 Juni 2016

Perbaikan Jalan Di Desa Brajan


       Proses perbaikan jalan di desa Brajan yang mulai di lakukan sejak hari jum at tgl 23 juni 2016 , perbaikan akses jalan ini di mulai dari dukuh Brajan sampai dengan dukuh Tanggung sari . Jalan ini adalah akses satu satunya menuju kantor kelurahan desa Brajan . Perbaikan ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan bagi pengguna jalan yang melewati desa Brajan karna sebelumnya jalur ini banyak ditemui  lubang - lubang jalan yang telah rusak yang dapat mengganggu para pengguna jalan .

Minggu, 26 Juni 2016

Jembatan Darurat Kali Putih hanyut





                           Jembatan darurat kali putih penghubung 3 desa hanyutditerjang banjir

Solopos.com, BOYOLALI—Jembatan darurat Kali Putih di Dukuh Santren, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, hanyut, Kamis (23/6/2016) dini hari.
Jembatan darurat yang menghubungkan tiga desa yaitu Desa Tawangsari, Desa Mojolegi, Kecamatan Teras, dan Desa Brajan, Kecamatan Mojosongo, dibangun sekitar setahun lalu lantaran jembatan permanen Kali Putih ambrol pada Januari 2015.
Jembatan darurat hanyut karena aliran air di Kali Putih meluap pada Rabu (22/6/2016) malam. Hujan deras mengguyur wilayah tersebut sepanjang Rabu malam.
Pada Kamis pagi masih banyak warga yang kecele dan berniat melintasi jembatan darurat di Kali Putih tersebut. Sebagian memilih langsung berbalik arah namun ada pula yang menonton kerusakan jembatan tersebut terlebih dahulu.
Dari pantauan Solopos.com di lokasi, tidak ada sisa bambu-bambu dari jembatan darurat tersebut. Warga menduga aliran sungai sedalam sekitar 10 meter itu mengalir sangat deras sehingga menghanyutkan seluruh batang bambu. Tidak hanya itu, muncul retakan baru pada bibir sungai sisi selatan. Retakan tanah yang baru itu selebar kurang lebih dua meter dari posisi awal saat ambrol tahun lalu.
“Bibir sungainya ambrol lagi hingga menyeret sebagian aspal jalan. Dulu retakan bibir sungainya tidak sampai sini,” kata warga Dukuh Badran, Desa Brajan, Wiryanto, saat berbincang dengan solopos.com.
Dengan kondisi tersebut, akses warga tiga desa itu menjadi terhambat. Jika Mojolegi-Brajan hanya berjarak 2,5 kilometer, dengan putusnya jembatan itu mereka harus mencari jalur alternatif dengan jarak 5-6 kilometer.
“Lewat Dukuh Kudu, Tanggung, Gatak, Gunungsari, sampai Ledok Brajan. Jalurnya muter,” kata dia. Wiryanto meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Boyolali segera memperbaiki jembatan tersebut.
“Informasi yang diterima warga sudah ada alokasi anggaran Rp1 miliar tahun ini dan bulan keempat dijanjikan sudah terealisasi. Namun kenyataannya sampai sekarang belum juga diperbaiki,” ujar dia.
Warga Dukuh Ledok, Desa Brajan, Apri, mengatakan putusnya jembatan Kali Putih akan menyulitkan warga. “Besok kalau anak-anak sudah sekolah mau bagaimana, apa ya mau muter jauh. Dulu sebelum dibuatkan jembatan darurat saya capek sekali kalau pulang pergi bekerja harus muter sampai 5 kilometer.”
Sofyan, 31, petani di desa Mojolegi mengatakan ambrolnya jembatan sangat merugikan warga. Mereka kesulitan jika akan berangkat kerja atau sekolah. Petani juga kesulitan saat menuju ke sawahnya. “Kalau ndak ada jembatan darurat terpaksa kalau ke sawah harus menyeberangi sungai.”
Kapolsek Teras, AKP Purnomo, saat meninjau lokasi mengatakan saat kejadian tidak ada warga yang melintas. Warga pun mengambil inisiatif dengan menutup jalan dari kedua arah sebagai tanda peringatan bagi pengguna jalan.

Rabu, 16 Maret 2016

Pertanian

        Petani Desa Brajan mulai berpindah menanam tananam agrobisnis

                                              Proses Penanaman cabai di Desa Brajan

                                                Proses Pemanenan cabai di Desa Brajan
       
            Para petani di desa Brajan yang dari dlu hanya menanam tanaman pangan yang pada umumnya seperti padi,jagung dan kacang mulai beralih ke tanaman agrobisnis seperti cabe dan mentimun ,Saat ini, harga bahan-bahan kuliner sering berubah-ubah tak menentu. Begitu pula dengan cabai nan kadang harganya dapat melonjak naik tapi juga dapat turun pada saat-saat tertentu. Hal inilah nan kadang mendorong orang buat berkebun cabai sendiri. Selain itu, masa panen cabai lebih cepat dan bisa berulang ulang kali di bandingkan padi,kacang atau jagung yang membutuhkan waktu lama dan hanya sekali panen .
       Khususnya daerah dukuh Lemahbang yang mempunyai lahan pertanian yang luas, subur dan sistem pengairan yang baik , daerah persawahan di daerah dukuh Lemahbang sudah banyak di jumpai tanaman agrobisnis seperti cabai,melon dan mentimun . Hananto Saputro salah satu pelopor petani cabai di daerah Lemahbang yang sudah membuktikan kalau hasil dan keuntungan yang di dapat dari menanam tanaman agrobisnis lebih menguntungkan di banding dengan menanam padi seperti sebelum - sebelumnya .
       Akan tetapi menanam cabai tak semudah yang dibayangkan petani harus mengerti betul cara - cara menanam dengan baik dan perawatan cabai dengan baik agar hasil yang di dapatpun maksimal .Mulai dari bibit yang berkualitas, ketepatan menanam yang tepat, pengendalian hama penyakit dengan tepat dan waktu panen yang tepat , demikian pemaparan dari Saudara Hananto Saputro petani cabai dari dukuh Lemahbang yang sudah berhasil .